"New Salisan" |
Nur, lain lubuk lain ikannya, begitu peribahasa berkata.
Walau masih bernama Salisan, buletin ini tentu saja berbeda dengan Salisan
yang sudah pernah ada sebelumnya. Seiring waktu yang bergulir, seiring itu
pula perubahaan menjadi sebuah keniscayaan, pun begitu dengan Salisan kali
ini. Disertai instrumen dan sumber daya manusia yang mendukung, Salisan kembali
hadir dengan format dan konsep yang tentunya berbeda. Laiknya motto kami, yaitu
“Mengikat Ilmu, Menuai Amal,” Salisan tampil sebagai media yang
tidak hanya menghadirkan pengetahuan maupun sekadar menyalurkan informasi, akan
tetapi juga sebagai sarana mengekspresikan diri ke dalam wujud yang lebih
konkret. Dengan kata lain: Beramal.
Amaliah ini tidak hanya bersifat internal (ke
dalam diri) tapi juga eksternal (ke luar diri), mengingat bahwa manusia yang
paling baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana
perkataan Rasulullah dalam Hadist Riwayat Thabrani dan Daruquthni. Inilah
landasan kami sesungguhnya, dimana tersirat pula di dalamnya semangat untuk
menjalani hari-hari dengan baik dan lebih baik lagi. Demikian pula halnya
dengan Salisan episode ini. Kami ingin ini menjadi sesuatu yang berarti,
bagi kami, Anda dan Salisan sendiri, karena kami tahu bahwa hidup hanya
satu kali. Melalui Salisan, kami ingin menciptakan dunia yang lebih
baik, walau hanya dengan satu titik (.), seperti yang Abul Aswad ad-Duwali
lakukan dengan huruf-huruf Arab, yang meski demikian telah membuat kita bisa
membedakan mana huruf ‘nun’ dan mana huruf ‘ba’.(red/”Salisan”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar